PEKANBARU – PT Hutama Karya (Persero) dan Kepolisian Daerah Riau menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang kerja sama menjaga keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas di jalan tol wilayah hukum Polda Riau , Selasa (30/9/2025 ).
Penandatanganan MoU kerjasama ini menunjukkan wajah humanis dari penegakan hukum dan pengelolaan infrastruktur. Acara yang turut dihadiri jajaran Forkopimda dan Plt Direktur Utama PT Hutama Karya, Koentjoro, ini juga menghadirkan tamu istimewa , 75 penyandang disabilitas tuli dari Gerakan Kesejahteraan untuk Tunarungu Indonesia (GERKATIN) Provinsi Riau.
Dalam acara itu Polda Riau memanfaatkan momentum ini untuk menggelar edukasi keselamatan berlalu lintas khusus bagi teman-teman disabilitas. Tak hanya itu, helm khusus dengan tanda identifikasi untuk pengendara tuli dibagikan, lengkap dengan penyerahan Mobil Ramah Pohon—sebuah langkah kecil yang berdampak besar.
Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran komunitas GERKATIN dan menekankan pentingnya keadilan dalam akses keselamatan bagi semua.
“Kita ingin semua orang, termasuk saudara-saudara kita yang difabel, merasa aman dan dihargai saat berada di jalan. Ini bukan sekadar kampanye lalu lintas, tapi bagian dari upaya menciptakan lingkungan sosial yang setara,” ujar Kapolda dengan penuh empati.
Lebih dari itu, Polda Riau juga menyerahkan bibit pohon sebagai bagian dari inisiatif Green Policing — mengingatkan publik bahwa keselamatan dan kelestarian lingkungan adalah dua sisi dari koin yang sama. “Delapan puluh persen persoalan kabut asap berasal dari karhutla. Kami ingin kampanye keselamatan jalan ini juga sekaligus menyentuh kesadaran lingkungan,” tegas Irjen Herry.
Di sisi lain, Koentjoro dari PT Hutama Karya menegaskan bahwa komitmen pihaknya bukan hanya membangun jalan, tetapi juga membangun rasa aman di sepanjang lintasannya.
“Kami ingin semua pengguna jalan, siapa pun mereka, merasa nyaman. Karena itu, selain kerja sama dengan Polda, kami juga terus meningkatkan teknologi pemantauan, termasuk kamera kontrol kecepatan dan pengawasan kendaraan over muatan,” jelas Koentjoro.
Kegiatan ini menjadi tonggak awal kolaborasi berkelanjutan antara kepolisian dan pengelola jalan tol, sekaligus bukti bahwa keselamatan di jalan bukan hanya soal aturan—melainkan juga kepedulian, empati, dan keadilan untuk semua. ( Iyos )
Editor : Ank